Bahaya Konsumsi Antibiotik Jika Tidak Sesuai dengan Indikasi Medis

Hadi M Assegaf
0
Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan indikasi medis merupakan masalah kesehatan global yang semakin mengkhawatirkan. Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa resistensi antimikroba (AMR) menjadi ancaman besar bagi kesehatan global dan Indonesia. Prof. Dante menekankan pentingnya penatagunaan antimikroba atau antimicrobial stewardship sebagai upaya untuk mencegah infeksi dan mengendalikan penggunaan antimikroba secara bijaksana. Meskipun antibiotik memiliki peran penting dalam pengobatan infeksi bakteri, penyalahgunaannya dapat menimbulkan berbagai risiko serius.

Ilustrasi: Antibiotik

Berikut adalah beberapa bahaya utama konsumsi antibiotik yang tidak sesuai dengan indikasi medis:


1. Resistensi Antibiotik


Salah satu dampak paling berbahaya dari penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah berkembangnya resistensi antibiotik. Bakteri yang sering terpapar antibiotik dapat bermutasi dan menjadi kebal terhadap obat tersebut, membuat infeksi lebih sulit diobati. Menurut World Health Organization (WHO), resistensi antibiotik adalah ancaman serius bagi kesehatan global yang dapat menyebabkan infeksi umum menjadi mematikan.


2. Gangguan Flora Usus


Antibiotik tidak hanya membunuh bakteri penyebab infeksi, tetapi juga bakteri baik yang hidup di usus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam sistem pencernaan dan kekebalan tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan masalah seperti diare, infeksi jamur, dan gangguan pencernaan lainnya.

 

3. Reaksi Alergi


Setiap individu dapat mengalami reaksi alergi terhadap antibiotik, mulai dari ruam kulit hingga reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter meningkatkan risiko terjadinya reaksi alergi yang tidak terdeteksi sebelumnya.


4. Efek Samping Obat


Antibiotik dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti mual, muntah, diare, dan sakit kepala. Dalam beberapa kasus, efek samping ini bisa menjadi sangat parah dan memerlukan penanganan medis segera. Penggunaan antibiotik yang tidak perlu meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping ini.

 

5. Peningkatan Biaya Kesehatan


Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan infeksi yang lebih sulit diobati, membutuhkan terapi yang lebih panjang dan kompleks. Hal ini tidak hanya memperpanjang waktu pemulihan pasien tetapi juga meningkatkan biaya perawatan kesehatan secara keseluruhan.


Untuk mengurangi risiko-risiko tersebut, penting untuk mengikuti panduan berikut:

 

  • Hanya gunakan antibiotik dengan resep dokter: Jangan pernah menggunakan antibiotik tanpa rekomendasi medis yang tepat.

  • Ikuti dosis dan durasi yang dianjurkan: Selesaikan seluruh kursus antibiotik yang diresepkan meskipun gejala sudah membaik.

  • Hindari berbagi antibiotik: Jangan pernah memberikan antibiotik yang diresepkan untuk diri sendiri kepada orang lain.

  • Jangan menggunakan antibiotik untuk infeksi virus: Antibiotik tidak efektif melawan virus seperti flu dan pilek.

Menggunakan antibiotik dengan bijak adalah kunci untuk menjaga efektivitas obat ini di masa depan. Dengan mengikuti saran medis dan memahami risiko penggunaan yang tidak tepat, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan masyarakat dari bahaya resistensi antibiotik dan efek samping yang merugikan


Sumber:

Kemkes, Konsumsi Antibiotik Wajib Sesuai Indikasi Medis

World Health Organization, Antibiotic resistance.

Mayo Clinic. (2021). Antibiotics: Are you misusing them?

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Antibiotic Use: Side Effects and Allergic Reactions.

Harvard Health Publishing. (2020). The downside of antibiotics.

National Institutes of Health. (2021). Antibiotic Resistance and Cost. 

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)