Gula, dengan rasa manisnya yang menggoda, telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kenikmatan itu, konsumsi gula berlebihan juga membawa dampak negatif bagi kesehatan. Masalah ini semakin serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Banyak orang sering mengabaikan risiko yang ditimbulkan oleh konsumsi gula berlebihan. Meskipun memberikan rasa manis yang disukai, bahaya bagi kesehatan juga mengintai
![]() |
| "Ilustrasi: makanan dan minuman manis" |
Seperti yang
telah banyak disorot, konsumsi gula yang berlebihan membawa berbagai dampak
buruk bagi kesehatan, mulai dari risiko obesitas, diabetes tipe 2, hingga penyakit
jantung. Selain itu, gula juga menjadi penyebab utama kerusakan gigi dan dapat
berdampak negatif pada kesehatan mental. Fakta ini diperkuat oleh berbagai
penelitian yang menunjukkan bahwa asupan gula tinggi dapat meningkatkan risiko
berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit hati berlemak
non-alkohol (NAFLD).
Berikut uraian mengapa gula berbahaya bagi kesehatan
Gula, terutama dalam bentuk gula tambahan, memiliki dampak
yang merugikan pada kesehatan. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan, termasuk:
1. Peningkatan Risiko Obesitas: Gula tambahan sering kali
ditemukan dalam makanan dan minuman olahan, yang tinggi kalori namun rendah
nutrisi. Hal ini berkontribusi pada penumpukan lemak dalam tubuh, yang bisa
menyebabkan obesitas.
2. Diabetes Tipe 2: Peningkatan konsumsi gula juga dikaitkan
dengan risiko diabetes tipe 2. Gula yang berlebih dapat menyebabkan resistensi
insulin, kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif,
yang akhirnya meningkatkan kadar gula darah.
3. Penyakit Jantung: Konsumsi gula yang tinggi dapat
meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang berkontribusi pada risiko
penyakit jantung. Selain itu, gula juga bisa meningkatkan tekanan darah, yang
merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.
4. Kerusakan Gigi: Gula adalah sumber makanan
bagi bakteri di mulut, yang bisa menyebabkan pembentukan asam yang merusak
enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Pentingnya Pengendalian Konsumsi Gula
Pemerintah
Indonesia telah mengeluarkan PP No. 28 Tahun 2024 untuk mengendalikan GGL pada
pangan olahan, yang menetapkan batas gula, menerapkan cukai, meningkatkan
pelabelan, dan membatasi iklan produk tinggi GGL. Ditekankan bahwa kebijakan
ini harus diimplementasikan dengan sosialisasi luas dan penegakan hukum ketat.
Kementerian
Kesehatan RI, dalam sebuah kutipan BBC News Indonesia yang dirilis pada 2
Agustus 2024, menegaskan pentingnya pengendalian konsumsi gula, garam, dan
lemak (GGL). Rekomendasi ini tidak hanya untuk mencegah obesitas, tetapi juga
untuk mengurangi risiko penyakit kronis lainnya, termasuk diabetes dan penyakit
jantung.
Pada kutipan
yang sama, Mantan pasien gagal ginjal, Muhamad Riski Fahrezi, menekankan
pentingnya sosialisasi mengenai bahaya makanan yang tinggi gula. Ia ingin
informasi ini tersebar di sekolah-sekolah dan melalui media. Riski menyesali
ketidaktahuannya tentang dampak konsumsi gula berlebihan sebelum menjalani transplantasi
ginjal pada tahun 2023 lalu.
"Sosialisasi di berbagai tempat sangat penting. Saya tidak menyadari dampaknya hingga saya mengalami gagal ginjal," ujarnya. Sekarang, ia aktif meningkatkan kesadaran tentang bahaya konsumsi gula. Pengalaman Riski menunjukkan betapa pentingnya mengontrol asupan gula. Ia terbiasa minum kopi dan teh manis tanpa menyadari risikonya, hingga akhirnya harus melakukan cuci darah
Bahaya konsumsi gula yang berlebihan tidak boleh diabaikan. Dari risiko obesitas hingga penyakit jantung, dampaknya bisa sangat serius. Kisah Pak Budi menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah aset yang paling berharga, dan menjaga pola makan sehat harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai penyesalan datang terlambat. Mulailah mengurangi konsumsi gula sekarang, sebelum dampaknya menghancurkan kesehatan Anda.
Sumber:
- Malik
VS, Popkin BM, Bray GA, Després JP, Willett WC, Hu FB. Sugar-sweetened
beverages and risk of metabolic syndrome and type 2 diabetes: a meta-analysis.
Diabetes Care. 2010 Nov;33(11):2477-83. doi: 10.2337/dc10-1079. Epub 2010 Aug
6. PMID: 20693348; PMCID: PMC2963518.
- Lustig RH, Schmidt LA, Brindis CD. Public health: The toxic truth about
sugar. Nature. 2012 Feb 1;482(7383):27-9. doi: 10.1038/482027a. PMID: 22297952.
- BBC News Indonesia, Konsumsi gula berlebihan, pasien cuci darah menyesal 'setiap hari minum kopi dan teh kemasan'

