Terlalu sering bermain game hingga lupa waktu bisa berdampak serius bagi kesehatan mental dan kehidupan sosial. Kenali bahaya kecanduan game di sini.
Bahaya Bermain Game Sampai Lupa
Waktu dan Tanggung Jawab
Di era serba digital ini, game
bukan hanya hiburan bagi sebagian orang, ia adalah pelarian. Namun, jika tidak terkendali, bermain game bisa
berubah menjadi kecanduan yang
perlahan-lahan merusak kesehatan mental dan hubungan sosial.
Ketika Hobi Menjadi Masalah Serius
Ciri-ciri kecanduan game antara lain:
- Bermain lebih dari 5–8 jam per hari
- Mengabaikan tugas rumah, kerja, atau sekolah
- Emosi terganggu jika dilarang bermain
- Sulit berhenti meski ingin mencoba
Dampak Psikologis: Lebih Dari Sekadar Kecapekan
Depresi dan kecemasan : Ketika waktu hidup habis hanya untuk dunia maya, otak kehilangan stimulus dari
dunia nyata, menimbulkan rasa kosong.
Kesulitan mengelola emosi : Game yang kompetitif bisa memicu agresi, amarah, bahkan kekerasan verbal dan
fisik saat kalah.
Menarik diri dari lingkungan sosial : Tidak sedikit remaja atau dewasa muda yang memilih game daripada berkumpul
dengan keluarga atau teman.
Menurunnya
motivasi hidup : Game menciptakan sistem reward instan. Ini membuat seseorang kurang sabar dalam
menghadapi proses di dunia nyata.
Lupa Tanggung Jawab: Efek Domino Kehidupan
Cara Mengatasi Kecanduan Game
- Batasi waktu main (maksimal 1–2
jam/hari)
- Gunakan timer atau alarm
- Alihkan perhatian ke kegiatan fisik atau hobi
lain
- Libatkan orang terdekat sebagai pengingat
- Konsultasi ke psikolog atau psikiater jika merasa tidak mampu berhenti sendiri
Referensi
- World Health Organization. (2018). Gaming Disorder Classification.
- Lemmens, J. S., Valkenburg, P. M., & Peter,
J. (2011). Pathological gaming and its
effects. Journal of Youth and
Adolescence, 40(1), 38–47.
- Akhtar, M. (2019). Digital Addiction and Mental Health. New York: Springer.
- Sandi, C. (2013). Stress and cognition. Wiley Interdisciplinary Reviews: Cognitive Science, 4(3), 245–261

.png)