Low
self-esteem atau rasa rendah diri merupakan salah satu isu kesehatan mental yang banyak
dialami berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Kondisi ini terjadi
ketika seseorang memiliki pandangan negatif terhadap dirinya sendiri, merasa tidak
cukup baik, dan sering meragukan kemampuannya. Dalam era modern yang penuh tekanan
sosial dan digital, low self-esteem semakin menjadi perhatian serius
![]() |
| "Low Self-Esteem" |
Penyebab Low Self-Esteem
1. Tekanan Sosial dan Media
Studi dari American Psychological Association
(2022) menunjukkan bahwa paparan media sosial yang intens dapat menyebabkan
seseorang sering membandingkan dirinya dengan orang lain, sehingga memicu rasa
rendah diri.
2. Pengalaman
Masa Kecil
Pengalaman seperti kritik berlebihan,
bullying, atau kurangnya dukungan emosional selama masa kecil berkontribusi
pada pembentukan Self-Esteem yang rendah (National Association for Self-Esteem,
2021).
3. Trauma
Psikologis
Kehilangan orang terkasih, kegagalan besar,
atau hubungan yang buruk dapat meninggalkan luka emosional yang memengaruhi
pandangan diri seseorang.
4. Lingkungan
Negatif
Lingkungan yang sering merendahkan, seperti
rekan kerja atau keluarga yang tidak mendukung, dapat memperparah kondisi ini.
Dampak Low Self-Esteem
1. Gangguan
Kesehatan Mental
Rasa rendah diri sering dikaitkan dengan
depresi, gangguan kecemasan, bahkan kecenderungan untuk menarik diri dari
lingkungan sosial (Mayo Clinic, 2023).
2. Produktivitas
Menurun
Studi dari Journal of Behavioral Science (2021) menunjukkan bahwa orang dengan low Self-Esteem cenderung menghindari tantangan di tempat kerja atau pendidikan, sehingga produktivitasnya menurun.
3. Masalah
Hubungan
Kurangnya rasa percaya diri dapat menyebabkan ketergantungan berlebih pada pasangan atau keraguan dalam membangun hubungan baru.
Cara Mengatasi Low Self-Esteem
1. Batasi
Penggunaan Media Sosial
Penelitian dari University of Pennsylvania
(2018) menemukan bahwa mengurangi waktu bermedia sosial hingga 30 menit sehari
dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.
2. Fokus pada
Kelebihan Diri
Buat daftar kelebihan Anda dan rayakan
pencapaian kecil setiap hari. Hal ini membantu menggantikan pola pikir negatif
dengan positif.
3. Dukungan
Sosial
Lingkungan yang mendukung, seperti teman dan
keluarga, sangat penting untuk membantu membangun kembali rasa percaya diri.
4. Latihan SelfCompassion
Belajarlah untuk bersikap lebih ramah kepada
diri sendiri. Menurut Harvard Health Publishing (2020), latihan selfcompassion
dapat mengurangi dampak pikiran negatif dan meningkatkan Self-Esteem.
5. Terapi
Psikologis
Jika low Self-Esteem sudah memengaruhi kehidupan seharihari, mencari bantuan dari psikolog atau terapis adalah langkah terbaik untuk pemulihan.
Kesimpulan
Low Self-Esteem
adalah kondisi yang bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat. Dengan membangun
kesadaran diri, mengurangi tekanan sosial, dan menciptakan lingkungan yang
mendukung, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup. Jangan ragu untuk mencari
bantuan profesional jika diperlukan, karena rasa percaya diri adalah kunci
untuk mencapai potensi terbaik Anda.
Referensi
1. American
Psychological Association (2022). The Effects of Social Media on Self-Esteem.
2. Mayo Clinic
(2023). Low Self-Esteem: Symptoms and Treatments.
3. University of
Pennsylvania (2018). Reducing Social Media Usage for Better Mental Health.
4. Harvard
Health Publishing (2020). SelfCompassion and Mental Health Benefits.

.png)