Low Self-Esteem: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Hadi M Assegaf
0

Low self-esteem atau rasa rendah diri merupakan salah satu isu kesehatan mental yang banyak dialami berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki pandangan negatif terhadap dirinya sendiri, merasa tidak cukup baik, dan sering meragukan kemampuannya. Dalam era modern yang penuh tekanan sosial dan digital, low self-esteem semakin menjadi perhatian serius

"Low Self-Esteem"

Penyebab Low Self-Esteem

1. Tekanan Sosial dan Media

Studi dari American Psychological Association (2022) menunjukkan bahwa paparan media sosial yang intens dapat menyebabkan seseorang sering membandingkan dirinya dengan orang lain, sehingga memicu rasa rendah diri.

 

2. Pengalaman Masa Kecil

Pengalaman seperti kritik berlebihan, bullying, atau kurangnya dukungan emosional selama masa kecil berkontribusi pada pembentukan Self-Esteem yang rendah (National Association for Self-Esteem, 2021).

 

3. Trauma Psikologis

Kehilangan orang terkasih, kegagalan besar, atau hubungan yang buruk dapat meninggalkan luka emosional yang memengaruhi pandangan diri seseorang.

 

4. Lingkungan Negatif

Lingkungan yang sering merendahkan, seperti rekan kerja atau keluarga yang tidak mendukung, dapat memperparah kondisi ini.


Dampak Low Self-Esteem

1. Gangguan Kesehatan Mental

Rasa rendah diri sering dikaitkan dengan depresi, gangguan kecemasan, bahkan kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan sosial (Mayo Clinic, 2023).

 

2. Produktivitas Menurun

Studi dari Journal of Behavioral Science (2021) menunjukkan bahwa orang dengan low Self-Esteem cenderung menghindari tantangan di tempat kerja atau pendidikan, sehingga produktivitasnya menurun.


3. Masalah Hubungan

Kurangnya rasa percaya diri dapat menyebabkan ketergantungan berlebih pada pasangan atau keraguan dalam membangun hubungan baru.


Cara Mengatasi Low Self-Esteem

1. Batasi Penggunaan Media Sosial

Penelitian dari University of Pennsylvania (2018) menemukan bahwa mengurangi waktu bermedia sosial hingga 30 menit sehari dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.

 

2. Fokus pada Kelebihan Diri

Buat daftar kelebihan Anda dan rayakan pencapaian kecil setiap hari. Hal ini membantu menggantikan pola pikir negatif dengan positif.

 

3. Dukungan Sosial

Lingkungan yang mendukung, seperti teman dan keluarga, sangat penting untuk membantu membangun kembali rasa percaya diri.

 

4. Latihan SelfCompassion

Belajarlah untuk bersikap lebih ramah kepada diri sendiri. Menurut Harvard Health Publishing (2020), latihan selfcompassion dapat mengurangi dampak pikiran negatif dan meningkatkan Self-Esteem.

 

5. Terapi Psikologis

Jika low Self-Esteem sudah memengaruhi kehidupan seharihari, mencari bantuan dari psikolog atau terapis adalah langkah terbaik untuk pemulihan.


Kesimpulan

Low Self-Esteem adalah kondisi yang bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat. Dengan membangun kesadaran diri, mengurangi tekanan sosial, dan menciptakan lingkungan yang mendukung, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, karena rasa percaya diri adalah kunci untuk mencapai potensi terbaik Anda.

 

Referensi

1. American Psychological Association (2022). The Effects of Social Media on Self-Esteem.

2. Mayo Clinic (2023). Low Self-Esteem: Symptoms and Treatments.

3. University of Pennsylvania (2018). Reducing Social Media Usage for Better Mental Health.

4. Harvard Health Publishing (2020). SelfCompassion and Mental Health Benefits.

5. Journal of Behavioral Science (2021). Self-Esteem and Its Impact on Productivity.





Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)