Playing Victim dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental: Kenali, Hindari, dan Sembuhkan

Hadi M Assegaf
1

Playing victim atau berpura-pura menjadi korban adalah perilaku seseorang yang cenderung memosisikan dirinya sebagai korban dalam berbagai situasi, bahkan ketika dia sebenarnya memiliki peran aktif dalam masalah tersebut. Perilaku ini dapat menjadi cara untuk menghindari tanggung jawab, mencari perhatian, atau mendapatkan simpati dari orang lain. Meski terlihat sepele, playing victim dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental, baik bagi pelaku maupun orang-orang di sekitarnya.

"Ilustrasi: Topeng"

Apa Itu Playing Victim?

Playing victim adalah kondisi di mana seseorang secara berulang kali menyalahkan orang lain atau keadaan atas masalah yang dihadapinya, tanpa mengakui tanggung jawab atau peran yang dimilikinya. Orang dengan kecenderungan ini biasanya merasa teraniaya, sering menunjukkan ekspresi sedih, dan menjadikan pengalaman negatif sebagai senjata untuk mendapatkan simpati atau perhatian dari orang lain.


Ciri-Ciri Orang yang Playing Victim

- Tidak Mengakui Kesalahan: Mereka sulit menerima kesalahan dan lebih suka menyalahkan pihak lain.

- Manipulatif: Menggunakan pengalaman negatif untuk membuat orang lain merasa bersalah.

- Sering Menuntut Simpati: Mencari validasi atas perasaan sebagai korban dari orang lain.

- Menghindari Tanggung Jawab: Cenderung melepaskan diri dari tanggung jawab atau masalah yang mereka hadapi.

 

Dampak Playing Victim Terhadap Kesehatan Mental

Playing victim tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga membawa konsekuensi negatif terhadap kesehatan mental pelaku dan orang-orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang sering muncul:

 

1. Stres Berlebih 

   Ketika seseorang terus-menerus merasa menjadi korban, mereka bisa mengalami stres yang tinggi. Perasaan bahwa dunia tidak adil atau terus disalahkan dapat menyebabkan gangguan kecemasan yang serius. Sebuah studi oleh van Bavel dan kawan-kawan (2018) menunjukkan bahwa playing victim menciptakan pola pikir negatif yang berulang, yang pada akhirnya memicu kecemasan kronis dan rasa tidak aman dalam diri seseorang.

 

2. Depresi 

   Perilaku ini dapat mengarahkan seseorang pada perasaan putus asa. Tidak mampu mengatasi masalah secara konstruktif membuat mereka tenggelam dalam perasaan sedih dan depresi. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Psychology menemukan bahwa perilaku victimhood berhubungan erat dengan tingkat depresi yang lebih tinggi, karena mereka cenderung merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kontrol atas hidup mereka .

 

3. Merusak Harga Diri 

   Berpura-pura menjadi korban bisa mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri dan menurunkan harga diri. Mereka mulai merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas kehidupan mereka. Hal ini sesuai dengan teori learned helplessness yang diperkenalkan oleh Seligman (1975), yang menyatakan bahwa ketika seseorang terus merasa tidak berdaya, hal ini dapat berdampak pada penurunan harga diri .

 

4. Memicu Perilaku Toksik 

   Playing victim dapat menjadi dasar untuk perilaku manipulatif yang lebih parah. Pelaku mungkin terus-menerus menempatkan orang lain dalam posisi bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka, yang pada akhirnya merusak hubungan. Sebuah studi oleh Jonason dan Webster (2010) dalam Journal of Research in Personality menemukan bahwa perilaku playing victim berhubungan dengan sifat manipulatif lainnya seperti narsisme dan Machiavellianism.

 

Cara Mengatasi Kebiasaan Playing Victim

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki kecenderungan playing victim, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku ini:

 

1. Kenali Pola Pikir Anda 

   Sadari ketika Anda mulai merasa menjadi korban dan perhatikan pola pikir yang muncul. Refleksi diri bisa menjadi langkah awal yang penting. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Cognitive Therapy and Research, mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif dapat mengurangi kecenderungan playing victim secara signifikan.

 

2. Ambil Tanggung Jawab 

   Belajar mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan Anda. Menyadari bahwa setiap orang memiliki peran dalam situasi tertentu akan membantu mengubah pola pikir negatif menjadi positif.

 

3. Lakukan Terapi atau Konseling 

   Konsultasi dengan psikolog atau terapis dapat sangat membantu. Terapi kognitif terbukti efektif dalam mengubah pola pikir negatif yang mendasari perilaku playing victim. Bukti dari American Psychological Association menunjukkan bahwa terapi kognitif efektif dalam menangani berbagai pola pikir negatif yang terkait dengan victimhood .

 

4. Bangun Harga Diri 

   Kembangkan kepercayaan diri dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai dan mengembangkan keterampilan baru. Ini akan membuat Anda merasa lebih berdaya dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik.

 

 Kesimpulan

Playing victim adalah perilaku yang bisa merusak kesehatan mental dan hubungan sosial. Memahami dan mengatasi kecenderungan ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mental. Jika Anda merasa atau mengenal seseorang yang memiliki kebiasaan ini, cobalah untuk mengenali pola pikirnya dan lakukan perubahan dengan dukungan profesional.


Referensi:

Van Bavel, J. J., Mende-Siedlecki, P., Brady, W. J., & Reinero, D. A. (2018). The Role of Social Identity in Shaping Political Beliefs and Attitudes. American Psychological Association.


Benet-Martinez, V., & Haritatos, J. (2005). Multicultural Identity Integration: The Role of Self-Regulation Strategies. Journal of Clinical Psychology.


Seligman, M. E. P. (1975). Learned Helplessness: On Depression, Development, and Death. New York: W.H. Freeman.


Jonason, P. K., & Webster, G. D. (2010). The Dirty Dozen: A Concise Measure of the Dark Triad. Journal of Research in Personality.


Beck, A. T., & Clark, D. A. (1997). Cognitive Therapy of Anxiety Disorders. Cognitive Therapy and Research.


American Psychological Association. (2022). Cognitive Behavioral Therapy: How Does It Work?. 



Post a Comment

1Comments

  1. Bagaimana cara menarik temen yang keras kepala kalau apa yg di lakukan nya itu playing victim mas?

    ReplyDelete
Post a Comment