Pertemanan dan Kesehatan Mental: Cara Menjaga Kesehatan Mental dalam Pertemanan Toxic

Hadi M Assegaf
0

Pertemanan memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Pertemanan yang sehat dapat menjadi sumber dukungan emosional, rasa nyaman, dan kebahagiaan. Namun, tidak semua pertemanan memberikan dampak positif. Ada kalanya, kita terjebak dalam hubungan pertemanan yang toxic atau beracun, yang justru merugikan kesehatan mental kita.

"Toxic Relationship pada Remaja"

Pentingnya Pertemanan bagi Kesehatan Mental

Pertemanan yang sehat dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memiliki hubungan sosial yang positif dapat meningkatkan rasa bahagia, mengurangi tingkat stres, dan bahkan meningkatkan harapan hidup.

Berikut beberapa alasan mengapa pertemanan penting untuk kesehatan mental:

 

1.  Dukungan Emosional : Teman yang baik dapat menjadi tempat curhat, memberikan dukungan saat kita mengalami kesulitan, dan membantu kita melalui masa-masa sulit.


2.  Mengurangi Kesepian : Pertemanan dapat membantu kita merasa lebih terhubung dengan orang lain, mengurangi perasaan kesepian yang sering kali dapat memicu depresi.


3.  Meningkatkan Kepercayaan Diri : Dukungan dan pengakuan dari teman-teman dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri kita.


4.  Mengurangi Stres : Berbagi masalah dengan teman dapat membantu mengurangi beban stres yang kita alami .


Dampak Negatif Pertemanan Toxic terhadap Kesehatan Mental


Sayangnya, tidak semua pertemanan memberikan dampak positif. Pertemanan yang toxic dapat merusak kesehatan mental kita. Pertemanan toxic adalah hubungan yang lebih banyak membawa dampak negatif daripada positif, seperti merendahkan, mengkritik berlebihan, manipulatif, atau selalu ingin mengendalikan kita. Berikut beberapa dampak negatif pertemanan toxic terhadap kesehatan mental:

 

1.  Stres dan Kecemasan : Berinteraksi dengan teman yang toxic dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan kita. Kita mungkin merasa tertekan atau cemas setiap kali berinteraksi dengan mereka.


2.  Menurunkan Harga Diri : Teman yang toxic sering kali merendahkan atau mengkritik, yang dapat membuat kita merasa tidak berharga atau tidak kompeten.


3.  Meningkatkan Risiko Depresi : Rasa tidak berdaya dan rendahnya harga diri akibat pertemanan toxic dapat meningkatkan risiko depresi .


4.  Menghambat Pertumbuhan Pribadi : Teman yang toxic sering kali mencoba mengendalikan atau memanipulasi kita, yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan pribadi kita.

 


Cara Menjaga Kesehatan Mental dalam Pertemanan Toxic

 

Menghadapi pertemanan toxic bisa menjadi tantangan besar, terutama jika kita merasa terjebak dalam hubungan tersebut. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental kita dalam pertemanan toxic:

 

1.  Kenali Tanda-tanda Pertemanan Toxic : Penting untuk menyadari tanda-tanda bahwa hubungan pertemanan kita mungkin tidak sehat. Beberapa tanda tersebut termasuk manipulasi, kritik berlebihan, tidak menghormati batasan pribadi, dan perilaku yang merendahkan .

 

2.  Buat Batasan yang Jelas : Batasan adalah hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental. Tentukan batasan yang jelas mengenai apa yang Anda toleransi dan apa yang tidak, serta pastikan teman Anda memahaminya. Jangan takut untuk menegakkan batasan tersebut jika dilanggar.

 

3.  Komunikasikan dengan Jelas : Jika Anda merasa ada masalah dalam pertemanan, cobalah untuk berbicara dengan teman Anda secara terbuka dan jujur. Sampaikan perasaan Anda dan apa yang Anda butuhkan dari hubungan tersebut. Komunikasi yang jelas dan terbuka dapat membantu memperbaiki hubungan atau setidaknya membuat Anda merasa didengar .

 

4.  Cari Dukungan dari Orang Lain : Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman lain, keluarga, atau profesional jika Anda merasa kesulitan menghadapi pertemanan toxic. Dukungan dari luar dapat memberikan perspektif yang berbeda dan membantu Anda merasa lebih kuat.

 

5.  Fokus pada Kesejahteraan Diri Sendiri : Prioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan Anda. Lakukan kegiatan yang membuat Anda bahagia, seperti hobi, olahraga, atau aktivitas relaksasi lainnya. Menjaga kesejahteraan diri sendiri adalah langkah penting untuk mengurangi dampak negatif dari pertemanan toxic.

 

6.  Pertimbangkan untuk Mengakhiri Hubungan : Jika semua usaha untuk memperbaiki hubungan tidak berhasil dan pertemanan tersebut terus merugikan kesehatan mental Anda, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Terkadang, melepaskan hubungan yang toxic adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan mental Anda.


 Kesimpulan

 

Pertemanan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental kita. Namun, tidak semua pertemanan memberikan dampak positif. Pertemanan yang toxic dapat merusak kesehatan mental kita dengan meningkatkan stres, menurunkan harga diri, dan meningkatkan risiko depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda pertemanan toxic dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mental kita. Dengan membuat batasan yang jelas, berkomunikasi secara terbuka, dan memprioritaskan kesejahteraan diri sendiri, kita dapat mengurangi dampak negatif dari pertemanan toxic dan menjaga kesehatan mental kita tetap baik.


Sumber

1. Friendships and Mental Health: Understanding the Connection. Psychology Today


2. National Institute on Aging. (2020). The Benefits of Being Social


3. Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, social support, and the buffering hypothesis. Psychological Bulletin, 98(2), 310-357.


4. The Impact of Toxic Friendships on Your Mental Health. Healthline. 


5. Smith, J. (2020). How Toxic Friendships Affect Your Mental Health. Verywell Mind. 


6. The Dangers of Toxic Friendships. Mayo Clinic.


7. Nelson, J. (2021). How to Recognize and Deal With Toxic Friendships. WebMD. 


8. Communicating Effectively in Relationships. American Psychological Association. 


9. Ending a Toxic Friendship. Mental Health Foundation.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)