e-Lifeku- Setiap bulan organ reproduksi wanita melakukan persiapan khusus untuk menyambut potensi kehamilan. Proses ini dimulai dengan penebalan dinding rahim, atau yang dikenal sebagai endometrium, yang sarat dengan pembuluh darah. Tetapi, jika skenario kehamilan tidak terjadi, endometrium ini bersiap untuk melepaskan diri, menyusul keluarnya darah melalui vagina. Momen inilah yang kita kenal sebagai menstruasi, suatu aspek alamiah yang melibatkan perubahan fisik dan hormon dalam tubuh wanita. Dalam tulisan ini, mari kita telusuri lebih lanjut mengenai kompleksitas dan keunikan dari siklus menstruasi, serta fakta menarik yang mungkin belum pernah diketahui sebelumnya.
![]() |
| "Ilustrasi:Periode Menstruasi" |
A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi, atau haid, adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita yang umumnya dimulai pada masa remaja dan berlangsung hingga menopause. Proses ini melibatkan serangkaian perubahan fisiologis kompleks yang dikendalikan oleh hormon, dan merupakan aspek penting dari sistem reproduksi wanita. Menstruasi menandakan bahwa organ reproduksi wanita sedang berfungsi dan bersiap untuk kemungkinan kehamilan.
Dalam kehidupan sehari hari, menstruasi menjadi sebuah tanda bahwa seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Meskipun usia menarche (menstruasi pertama) rata-rata mulai terjadi pada usia 12 tahun atau beberapa tahun setelah pertumbuhan payudara, namun perlu diingat bahwa, usia menarche sangatlah bervariasi pada setiap wanita. Siklus menstruasi ini akan berlangsung secara teratur setiap bulan sampai wanita memasuki masa menopause, yaitu fase di mana menstruasi berhenti sepenuhnya, biasanya terjadi antara usia 45-55 tahun. Waktu menarche dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nutrisi, genetika, dan kesehatan umum. Pemantauan siklus menstruasi penting untuk memahami kesehatan reproduksi dan merencanakan kehamilan.
B. Fase atau Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terdiri dari empat fase yaitu:1. Fase Menstruasi
Fase ini dimulai dengan perdarahan dari rahim yang menandai awal siklus dan berlangsung selama 4 sampai dengan 6 hari. Endometrium sebagai lapisan dinding rahim yang telah dipersiapkan untuk kehamilan, mulai meluruh karena penurunan hormon.
2. Fase Folikuler
Memasuki fase folikuler, ovarium
membentuk folikel yang berisi sel telur belum matang. Folikel dan sel telur ini
tumbuh, merangsang penebalan dinding rahim. Durasi fase folikuler bervariasi
antara 11-27 hari, tergantung pada siklus menstruasi individu wanita.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi adalah saat ovarium
melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap untuk dibuahi. Jika sel telur
tidak dibuahi dalam waktu 24 jam setelah ovulasi, maka sel telur akan melebur.
Fase ini biasanya terjadi pada sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi.
4. Fase Luteal
Fase luteal adalah periode dalam
siklus menstruasi di mana sel telur yang tidak dibuahi berubah menjadi jaringan
yang disebut korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan hormon yang membuat
dinding rahim menjadi lebih tebal, bersiap untuk menerima telur yang dibuahi.
Jika tidak ada pembuahan, korpus luteum akan menyusut dan diserap kembali. Hal
ini mengakibatkan lapisan rahim meluruh selama menstruasi. Fase luteal biasanya
berlangsung selama 11 hingga 17 hari.
C. Penyebab Menstruasi tidak Normal
Secara umum, siklus menstruasi normal terjadi setiap 21 hingga 35 hari, dengan durasi menstruasi antara 3 hingga 7 hari. Selama fase menstruasi, wanita biasanya mengeluarkan darah dengan volume rata-rata tidak lebih dari 80 mililiter.
Meskipun setiap wanita dapat memiliki rentang waktu siklus yang berbeda, beberapa mengalami kelainan seperti jadwal menstruasi yang tidak teratur atau keluarnya darah dalam jumlah yang terlalu banyak. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidaknormalan pada siklus menstruasi termasuk penggunaan alat kontrasepsi jenis IUD, konsumsi obat tertentu, aktivitas fisik yang berlebihan, masalah kesehatan seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), kehamilan atau menyusui, stres, gangguan rahim seperti miom, dan kebiasaan merokok.
D. Gejala Menstruasi
1. Gejala pramenstruasi (PMS)
Dalam siklus menstruasi, terjadi perubahan kadar hormon dalam tubuh, yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan emosional beberapa hari sebelum menstruasi dimulai. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS). PMS bisa mencakup berbagai gejala seperti perubahan mood, gejala fisik, atau ketidaknyamanan lainnya yang terkait dengan perubahan hormon menjelang menstruasi.
Beberapa gejala yang dapat timbul pada saat pramenstruasi adalah:
- Sakit kepala
- Nyeri di payudara
- Timbul jerawat
- Perut kembung
- Perubahan suasana hati (mood
swing)
- Perubahan gairah seks
Gejala tersebut di atas bisa berlangsung selama 6–7 hari, yaitu 4 hari sebelum menstruasi dan 2–3 hari sesudah
2. Gejala saat menstruasi
Selama menstruasi, kontraksi
rahim dan perubahan hormon dapat menyebabkan gejala menstruasi yang umumnya
berlangsung selama 1-3 hari. Gejala yang biasa dirasakan termasuk sakit perut
bagian bawah (dismenore), nyeri di pinggul, punggung bagian bawah, dan paha
bagian dalam, sakit kepala, pusing, mual, diare, dan lemas. Gejala menstruasi
biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia atau bahkan bisa hilang
setelah melahirkan.
E. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi mencakup
berbagai kondisi yang dapat memengaruhi siklus menstruasi normal wanita.
Beberapa gangguan menstruasi yang umum meliputi:
1. Amenore: Tidak adanya menstruasi selama beberapa
siklus, yang dapat disebabkan oleh faktor seperti kehamilan, gangguan hormonal,
atau masalah kesehatan tertentu.
2. Menoragia: Perdarahan menstruasi yang sangat berat atau
berkepanjangan, dapat disebabkan oleh masalah hormonal, ketidakseimbangan
pembekuan darah, atau gangguan rahim.
3. Oligomenore: Siklus menstruasi yang tidak teratur, biasanya
dengan jarak waktu yang lebih lama antara satu menstruasi dan menstruasi
berikutnya.
4. Polimenore: Siklus menstruasi yang terlalu pendek, dengan
menstruasi terjadi terlalu sering.
5. Dismenore: Nyeri menstruasi yang sangat kuat dan dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari.
6. Sindrom Pramenstruasi (PMS): Sekumpulan gejala fisik dan emosional yang
muncul beberapa hari atau minggu sebelum menstruasi, seperti perubahan mood,
nyeri payudara, atau retensi cairan.
7. Endometriosis: Suatu kondisi di mana jaringan yang biasanya
melapisi rahim tumbuh di luar rahim, dapat menyebabkan nyeri menstruasi dan
komplikasi lainnya.
8. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Kondisi di mana ovarium menghasilkan hormon
yang tidak seimbang, memengaruhi siklus menstruasi dan dapat menyebabkan
ketidaksuburan.
Gangguan menstruasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan hormonal, masalah kesehatan umum, atau gaya hidup. Jika ada kekhawatiran tentang gangguan menstruasi, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan penanganan yang sesuai.
F. Pencegahan Gangguan Menstruasi
Gejala yang muncul selama siklus menstruasi seringkali sulit untuk dihindari. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mengurangi rasa sakit selama periode menstruasi. Beberapa cara tersebut melibatkan perubahan pola makan, seperti mengganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks, meningkatkan konsumsi kalsium melalui makanan seperti yoghurt dan sayuran hijau, serta mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak tinggi.
Selain itu, disarankan untuk
membatasi minuman yang mengandung kafein dan alkohol, tidak merokok, mengelola
stres dengan baik, mendapatkan cukup istirahat, dan melakukan olahraga ringan
atau sedang secara teratur. Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi
ketidaknyamanan selama menstruasi.
Sumber:
Alodokter, 2023. Menstruasi.
[Online] Available at: https://www.alodokter.com/menstruasi
[Accessed 18 November 2023].
Hallodoc, n.d. Menstruasi. [Online] Available at: https://www.halodoc.com/kesehatan/menstruasi#h-pengertian-menstruasi
[Accessed 18 November 2023].
Siloam Hospital, 2023. Mengenal Menstruasi, Siklus
Bulanan yang Dialami Wanita. [Online] Available at: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-menstruasi
[Accessed 18 November 2023].

