Masa kanak-kanak adalah periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Namun, anak-anak juga rentan terhadap berbagai masalah kesehatan atau penyakit yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. Para orang tua harus menyadari bahwa masalah masalah kesehatan yang di hadapi oleh anak memerlukan perhatian khusus agar anak terhindar dari mortalitas serta morbiditas. Berikut ini adalah 12 penyakit yang sering menyerang anak-anak beserta informasi penting dan langkah pencegahannya.
![]() |
| "Ilustrasi: Anak" |
1. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari genus Morbillivirus. Penyakit ini sangat mudah menyebar melalui droplet dari hidung, mulut, atau tenggorokan orang yang terinfeksi, terutama saat mereka batuk atau bersin. Campak terutama menyerang anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau belum divaksinasi. Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) sangat efektif dalam mencegah campak.
2. Cacar Air (Varicella)
Cacar Air, atau disebut juga varisela, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Penyakit ini umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, tetapi bisa juga menyerang remaja, orang dewasa, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksin varicella adalah langkah pencegahan yang sangat efektif.
3. Rubella
Rubella, atau campak Jerman, adalah infeksi virus yang biasanya ringan tetapi bisa berbahaya bagi wanita hamil. Gejalanya meliputi ruam merah muda, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Vaksin MMR juga melindungi dari rubella.
4. Polio
Polio adalah penyakit virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Gejalanya termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, dan kaku pada leher. Vaksin polio sangat penting untuk pencegahan dan perlindungan jangka panjang.
5. Gondongan (Mumps)
Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Gejalanya termasuk demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar parotis. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) sangat efektif dalam mencegah gondongan serta penyakit lainnya seperti campak dan rubella.
6. Pertusis (Batuk Rejan)
Pertusis adalah infeksi bakteri yang menyebabkan batuk parah. Gejalanya termasuk batuk berkepanjangan yang diikuti dengan suara "whoop" saat bernapas. Vaksin DTaP (Diphtheria, Tetanus, Pertussis) merupakan perlindungan yang penting terhadap penyakit ini.
7. Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada
selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa disebabkan oleh bakteri atau
virus. Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, dan kekakuan leher.
Vaksinasi dapat membantu mencegah beberapa jenis meningitis.
8. Rotavirus
Rotavirus adalah penyebab umum diare berat pada anak-anak. Gejalanya meliputi diare, muntah, demam, dan dehidrasi. Vaksin rotavirus tersedia untuk mencegah infeksi ini dan mengurangi risiko dehidrasi yang serius.
9. Influenza
Influenza adalah infeksi virus
yang menyerang saluran pernapasan. Gejalanya termasuk demam, batuk, sakit
tenggorokan, dan kelelahan. Vaksin flu tahunan direkomendasikan untuk semua
anak di atas 6 bulan.
10. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi
paru-paru yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejalanya
meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Vaksinasi Hib (Haemophilus
influenzae tipe b) dan PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) dapat mencegah
beberapa jenis pneumonia.
11. Tetanus
Tetanus adalah infeksi bakteri
yang bisa mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan kejang otot. Gejalanya
meliputi kekakuan otot, terutama pada rahang dan leher. Vaksin DTaP dapat
mencegah tetanus.
12. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi virus yang mempengaruhi hati. Gejalanya meliputi demam, kelelahan, mual, dan sakit perut. Vaksin hepatitis B sangat efektif dalam mencegah infeksi yang dapat menjadi kronis dan serius ini.
Kesimpulan
Penyakit-penyakit di atas dapat
memberikan dampak serius pada kesehatan anak-anak. Oleh karena itu, pencegahan
melalui vaksinasi dan pemahaman tentang gejala serta penanganan awal sangat
penting. Pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi yang lengkap dan rutin
memeriksakan kesehatannya ke dokter.
Referensi
1. CDC. (2023). Measles (Rubeola). Retrieved from [CDC Measles]
2. Mayo Clinic. (2023). Chickenpox. Retrieved from [Mayo Clinic Chickenpox]
3. WHO. (2023). Poliomyelitis (polio). Retrieved from [WHO Polio]
4. CDC. (2023). Pertussis (Whooping Cough). Retrieved from [CDC Pertussis]
5. Mayo Clinic. (2023). Meningitis. Retrieved from [Mayo Clinic Meningitis]
6. CDC. (2023). Rotavirus. Retrieved from [CDC Rotavirus]
7. CDC. (2023). Influenza (Flu). Retrieved from [CDC Influenza]
8. CDC. (2023). Pneumococcal Disease. Retrieved from [CDC Pneumococcal]
9. WHO. (2023). Hepatitis B. Retrieved from [WHO
Hepatitis B]

.png)