e-Lifeku. Kesehatan mental bipolar adalah kondisi yang memengaruhi perasaan, energi, dan kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam blog ini, kita akan menjelajahi esensi dari gangguan bipolar, mencakup gejala, faktor risiko, dan cara mendukung diri sendiri atau orang yang kita cintai yang mungkin mengalami kondisi ini.
![]() |
| "Ilustrasi: Bipolar" |
Apa itu Gangguan Bipolar?
Gangguan bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manik-depresif, adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perubahan mood ekstrem, yaitu episode manik dan depresi. Orang dengan bipolar mungkin mengalami periode kegembiraan yang berlebihan (manik) diikuti oleh periode kesedihan mendalam (depresi).Gangguan bipolar dapat membawa tantangan besar dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tetapi dengan perawatan yang tepat, banyak individu dapat mengelola gejalanya dan hidup secara produktif.
Baca juga : Sinopsis Film Kukira Kau Rumah,Kisah Terkait Kesehatan Mental
Gejala Gangguan Bipolar:
Gangguan bipolar dikenal dengan
perubahan mood yang ekstrem, yang mencakup dua fase utama: fase mania dan fase
depresif. Kedua fase ini memiliki ciri-ciri khas yang membedakan gangguan
bipolar dari kondisi kesehatan mental lainnya.
1. Episode Manik:
Fase mania adalah waktu saat mood
seseorang berubah sangat kuat dan berlangsung setidaknya satu minggu, ciri ciri nya sebagai berikut
- Peningkatan energi dan aktivitas.
- Perasaan euforia atau kegembiraan yang berlebihan.
- Berbicara cepat dan sulit untuk dihentikan.
- Sering membuat keputusan yang tidak realistis.
- Jarang merasa lapar
2. Episode Depresi:
Penderita gangguan bipolar sering
menghadapi fase depresif yang berlangsung selama kira-kira dua minggu. Gejala
fase depresif ini dapat menciptakan tantangan yang signifikan dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Beberapa gejala umum yang sering terjadi adalah:
- Kehilangan minat atau kegembiraan dalam aktivitas sehari-hari.
- Perasaan sedih atau hampa dan putus asa.
- Gangguan tidur dan kelelahan yang berlebihan.
- Gelisah
- Pesimis terhadap segala hal
- Nafsu makan hilang atau sebaliknya bertambah
- Perasaan bersalah atau tidak berharga
- Muncul keinginan untuk bundir
- Sulit berkonsentrasi atau berpikir
Faktor Risiko:
- Genetika: Kecenderungan genetik
dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan bipolar.
- Stres dan Trauma: Pengalaman
stres atau trauma dapat memicu episode bipolar pada individu yang rentan.
- Gaya Hidup: Pola tidur dan
makan yang tidak teratur dapat memengaruhi keseimbangan mood.
Mengelola Gangguan Bipolar:
1. Perawatan Medis:
- Konsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk diagnosis dan
rencana pengobatan.
- Terapi obat untuk membantu mengatur mood.
2. Dukungan Psikososial:
- Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi bicara untuk membantu
mengelola emosi.
- Dukungan keluarga dan teman-teman sangat penting.
3. Gaya Hidup Sehat:
- Menjaga pola tidur dan makan yang teratur.
- Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
mental.
Dukungan dan Pemahaman:
Mendukung seseorang dengan gangguan bipolar melibatkan pemahaman, kesabaran, dan komunikasi terbuka. Mengenali tanda-tanda episode yang akan datang dan menyediakan dukungan selama periode sulit dapat membuat perbedaan besar.
Sumber:
Alodokter, 2023. Gangguan Bipolar
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.).
National Institute of Mental Health. Bipolar Disorder
Bipolar UK. Living with bipolar

