e-Lifeku- Susu kedelai adalah minuman nabati yang dibuat dari kedelai, dengan proses pembuatan yang melibatkan perendaman kedelai kering selama 8-12 jam dan penggilingan. Minuman ini populer sebagai pengganti susu bebas laktosa yang cocok untuk vegetarian dan individu dengan alergi laktosa.
![]() |
| "Ilustrasi: Susu Kedelai atau Soya" |
Susu kedelai atau susu soya merupakan minuman yang telah dikenal luas sebagai alternatif sehat untuk susu sapi. Susu kedelai yang berasal dari kacang kedelai dan merupakan sumber protein nabati yang kaya akan nutrisi. Dalam satu gelas susu kedelai, maka kita akan mendapatkan nutrisi penting seperti 105 kalori untuk energi harian, 7 gram protein untuk tubuh, 4 gram lemak baik untuk jantung, 1 gram serat untuk pencernaan, 8,9 gram gula alami, 115 miligram natrium untuk keseimbangan cairan, 12 gram karbohidrat untuk energi, 2,7 mikrogram vitamin D untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, 300 mg kalsium untuk tulang dan gigi, 1 miligram zat besi untuk transportasi oksigen, dan 298 mg kalium untuk tekanan darah dan keseimbangan tubuh.
Dengan kandungan
nutrisi tersebut, susu kedelai atau susu soya dapat memberi manfaat seperti :
1. Pertumbuhan dan
perbaikan jaringan tubuh
Susu kedelai
mengandung protein berkualitas tinggi yang mirip dengan protein hewani, yang
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Satu cangkir susu
kedelai mengandung sekitar 8 gram protein, menjadikannya pilihan yang baik
untuk vegetarian dan vegan yang mungkin kesulitan mendapatkan cukup protein
dalam diet mereka. Protein kedelai juga rendah lemak jenuh, sehingga cocok
untuk yang ingin menjaga berat badan dan kesehatan jantung.
2. Dapat dikosumsi
oleh individu yang intoleran terhadap laktosa
Salah satu
manfaat utama susu kedelai adalah bahwa itu bebas laktosa. Ini sangat penting
bagi individu yang intoleran terhadap laktosa atau memiliki alergi susu sapi. Susu
kedelai adalah alternatif yang baik karena memberikan nutrisi mirip susu hewani
tanpa menyebabkan masalah pencernaan yang terkait dengan laktosa.
3. Memperkuat
kesehatan tulang dan gigi
Susu kedelai
sering diperkaya dengan kalsium, yang mendukung kesehatan tulang dan gigi.
Kalsium merupakan mineral penting dalam tubuh, dan susu kedelai yang diperkaya
dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian, terutama bagi mereka yang
tidak mengonsumsi produk susu hewani.
4. Pencernaan yang
sehat
Kacang kedelai
mengandung serat yang penting untuk pencernaan yang sehat. Serat dalam susu
kedelai dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus. Selain
itu, serat juga membantu mengendalikan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi
penderita diabetes.
5. Meningkatkan
Kesehatan Jantung
Kacang kedelai
mengandung senyawa alami yang disebut isoflavon, terutama genistein dan
daidzein, yang telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan jantung. Isoflavon
dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi kadar kolesterol
jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
6. Melindungi sel-sel
tubuh dari dari radikal bebas
Susu kedelai
juga mengandung antioksidan, seperti vitamin C dan vitamin E, yang dapat
membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Antioksidan ini berperan penting dalam pencegahan penyakit dan penuaan dini.
7. Menurunkan
Risiko Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang kedelai dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker payudara dan prostat. Isoflavon dalam kacang kedelai diketahui memiliki efek protektif terhadap pertumbuhan sel kanker
Namun, perlu diingat bahwa meskipun susu kedelai memiliki berbagai manfaat kesehatan, tidak semua orang cocok mengonsumsinya. Orang dengan alergi kedelai atau gangguan tiroid tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis sebelum mengonsumsi susu kedelai secara teratur.
Sumber:
Azadbakht, L., Kimiagar, M., Mehrabi, Y.,
Esmaillzadeh, A., Hu, F. B., & Willett, W. C. (2007). Soy consumption,
markers of inflammation, and endothelial function: a cross-over study in
postmenopausal women with the metabolic syndrome. Diabetes Care, 30(4),
967-973.
Bao, Y., Han, J., Hu, F. B., Giovannucci, E. L.,
Stampfer, M. J., Willett, W. C., & Fuchs, C. S. (2011). Association of nut
consumption with total and cause-specific mortality. New England Journal of
Medicine, 368(25), 2442-2450.
Hallodoc. (2023) Ini 15 Manfaat Susu Kedelai atau
Susu Soya bagi Kesehatan Tubuh, (Online), Available At: https://www.halodoc.com/artikel/ini-15-manfaat-susu-kedelai-atau-susu-soya-bagi-kesehatan-tubuh
Jenkins, D. J., Mirrahimi, A., Srichaikul, K.,
Berryman, C. E., Wang, L., Carleton, A., ... & Kris-Etherton, P. M. (2010).
Soy protein reduces serum cholesterol by both intrinsic and food displacement
mechanisms. The Journal of nutrition, 140(12), 2302S-2311S.
Messina, M., & Redmond, G. (2006). Effects of
soy protein and soybean isoflavones on thyroid function in healthy adults and
hypothyroid patients: a review of the relevant literature. Thyroid, 16(3),
249-258.

.png)