e-Lifeku- Dalam perjalanan mencapai
kehidupan yang sehat dan produktif, pertumbuhan anak menjadi kunci utama yang
tidak bisa diabaikan. Namun, tantangan stunting seringkali menjadi batu
sandungan yang merintangi perjalanan ini.
![]() |
| "Ilustrasi"Anak" |
Stunting, sebagai masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, kerap muncul sebagai akibat dari gizi buruk. Definisi stunting merujuk pada rendahnya tinggi badan anak dibandingkan dengan anak seusianya, menciptakan tantangan serius bagi perkembangan optimal.
Kondisi stunting seringkali menemui Si Kecil di tahap awal kehidupannya, terutama pada 1.000 hari pertama pembuahan hingga usia 2 tahun. Dalam jendela kritis ini, stunting dapat memberikan dampak jangka panjang, termasuk risiko kemampuan kognitif yang rendah pada masa mendatang.
Untuk menghadapi ancaman ini, pencegahan menjadi kunci, dan langkah-langkah proaktif dapat dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Makanan bergizi menjadi pilihan utama dalam membangun fondasi pertumbuhan yang kuat.
Berikut adalah 5 nutrisi yang penting untuk mencegah stunting pada anak:
1. Protein
Protein
merupakan nutrisi esensial yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Kekurangan protein dapat menyebabkan stunting karena protein
berperan dalam pembentukan jaringan tubuh, termasuk otot dan tulang. Sumber
protein yang baik antara lain daging, ikan, telur, dan produk susu. Menurut
"World Health Organization (WHO)", protein hewani, terutama pada anak
usia dini, memiliki dampak positif yang signifikan pada pertumbuhan.
2. Zat Besi
Zat besi sangat
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dalam darah, yang membantu mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak yang kekurangan zat besi dapat mengalami
anemia, yang dapat berkontribusi pada stunting. Sumber zat besi yang baik
meliputi daging merah, ikan, sayuran berdaun hijau, dan biji-bijian. Menurut
"Journal of Nutrition", asupan zat besi yang cukup pada anak-anak
dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh.
3. Kalsium
Kalsium merupakan nutrisi penting untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Kekurangan kalsium dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi anak. Sumber kalsium yang baik meliputi susu dan produk susu, sayuran berdaun hijau, dan ikan. Menurut "American Journal of Clinical Nutrition", asupan kalsium yang memadai berhubungan positif dengan pertumbuhan anak.
4. Vitamin A
Vitamin A berperan dalam pertumbuhan sel dan perkembangan organ tubuh. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sumber vitamin A meliputi wortel, ubi jalar, sayuran hijau, dan hati. Menurut "Nutrients Journal", asupan vitamin A yang cukup dapat berkontribusi pada pencegahan stunting pada anak.
5. Vitamin D
Vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan pembentukan tulang yang sehat. Anak-anak yang kekurangan vitamin D dapat mengalami masalah pertumbuhan tulang. Sumber vitamin D meliputi sinar matahari, ikan berlemak, dan susu. Menurut "Pediatric Research", vitamin D dapat memengaruhi pertumbuhan tulang pada anak.
Kesimpulan
Mengamati asupan
nutrisi yang mencukupi pada anak adalah langkah krusial dalam mencegah
stunting. Peran orang tua, pendidik, dan pemerintah dalam memberikan edukasi
tentang pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan anak sangatlah penting. Dengan
memahami dan menerapkan pola makan yang seimbang, kita dapat bersama-sama
melawan stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi
mendatang.
Sumber
Referensi:
American Journal of Clinical Nutrition. (2010). "Calcium Intake and Body Composition in African-American Children and Adolescents at Risk for Overweight and Obesity."
Halodoc. (2023). "Ini 5 Nutrisi yang Efektif untuk Mencegah Stunting pada Anak"
Journal of
Nutrition. (2016). "Iron Intake and Anemia Are Associated with Impaired
Growth in Young Children from Iron-Deficient, But Not Non-Iron-Deficient,
Mothers in A Prospective Analysis of the SHINE Trial."
Nutrients
Journal. (2018). "Vitamin A Supplementation Programs and Country-Level
Evidence of Vitamin A Deficiency."
Pediatric
Research. (2019). "Vitamin D and Growth: Lessons Learned from Vitamin D
Deficiency."
World Health Organization (WHO). (2017). "Protein and Amino Acid Requirements in Human Nutrition."


Nice..
ReplyDeleteterimakasih kakak :)
Deletenice artikel bang, saya sangat suka membaca dan izin bang ambil sebagai bahan skripsi 🙌
ReplyDeleteterimakasih kak, disarankan unruk merujuk kepada referensinya kak 😁
Delete