Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Hadi M Assegaf
2

e-lifeku- PPOK, atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis, merupakan suatu kondisi serius yang memiliki berbagai penyebab. Walaupun dapat disebabkan oleh berbagai faktor, penyebab utama yang paling signifikan dan umum adalah kebiasaan merokok. Paparan berkepanjangan terhadap asap rokok mengakibatkan kerusakan pada saluran udara dan paru-paru, memicu peradangan yang berkelanjutan. Meskipun upaya penyembuhan terus dilakukan dalam bidang medis, hingga saat ini, PPOK masih dianggap sebagai kondisi yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.

"Ilustrasi: Batuk"

1. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah kondisi dimana terjadinya masalah pada paru paru secara perlahan dan cenderung memburuk seiring berjalannya waktu. Hal ini terjadi karena adanya peradangan, penyempitan, atau bahkan kerusakan pada saluran udara paru-paru. PPOK menyebabkan hambatan aliran udara, menyebabkan kesulitan bernapas bagi penderita. Kondisi ini umumnya ditemukan pada individu usia paruh baya, terutama yang memiliki kebiasaan merokok, baik itu pria maupun wanita.

2. Penyebab PPOK 

1. Kebiasaan Merokok

Merokok, baik secara aktif maupun pasif, adalah penyebab utama PPOK. Sebanyak 80–90% kasus PPOK disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok dalam jangka panjang. Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan dan paru-paru. Seiring waktu, hal ini dapat mengganggu fungsi normal saluran napas dan paru-paru.

2. Polusi Udara

Menghirup udara yang tercemar atau terpapar polusi udara, seperti asap kendaraan, debu industri, atau kabut asap dari pembakaran hutan, dapat mempercepat kerusakan paru-paru dan menyebabkan PPOK. Jenis polutan ini bisa merusak paru-paru dengan cepat.

3. Faktor Genetik

Ada faktor genetik yang dapat menyebabkan PPOK. Jika seseorang memiliki kelainan genetik yang menghambat produksi zat alpha-1-antitrypsin dalam jumlah cukup, paru-paru menjadi rentan terhadap kerusakan. Alpha-1-antitrypsin adalah protein yang melindungi paru-paru, dan kekurangan protein ini dapat mempercepat kerusakan paru-paru, terutama jika individu tersebut juga merokok.

4. Asma

Asma yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan, pada beberapa kasus, berkembang menjadi PPOK. Namun, tidak semua penderita asma akan mengalami PPOK, dan hal ini terjadi secara bertahap seiring waktu.

3. Gejala PPOK 

1. Batuk Kronis: Batuk yang berlangsung lama, terutama pada pagi hari.

2. Produksi Dahak Berlebih: Produksi dahak yang meningkat.

3. Sesak Napas: Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas.

4. Pengecilan Dada: Dada terlihat tertarik saat bernapas.

4. Pencegahan dan Pengelolaan PPOK

1. Berhenti Merokok: Langkah terpenting adalah berhenti merokok. Ini dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.

2. Pencegahan Paparan Polusi: Hindari paparan terhadap asap rokok pasif dan usahakan untuk tinggal di lingkungan yang bersih dari polusi udara.

3. Olahraga Teratur: Melakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang secara teratur dapat membantu meningkatkan daya tahan paru-paru.

4. Vaksinasi Influenza dan Pneumokokus: Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan yang dapat memperburuk kondisi PPOK.

Sumber:

Alodokter. (2023) Ketahui Penyebab PPOK dan Langkah Pencegahannya [Online] Available At: https://www.alodokter.com/ketahui-penyebab-ppok-dan-langkah-pencegahannya

American Lung Association. (2022). COPD [Online] Available At: https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/copd

Mayo Clinic. (2022). Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) [Online] Available At:  https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/symptoms-causes/syc-20353679


Post a Comment

2Comments

Post a Comment